Kamis, 16 Maret 2017

Rakyat Aceh Rela Mati Demi Agama Hadapi Ancaman Biksu Radikal Myanmar

SumberLokal - Selamat membaca artikel Rakyat Aceh Rela Mati Demi Agama Hadapi Ancaman Biksu Radikal Myanmar.

Baca artikel lainnya di: Artikel Agama, Artikel Berita, Artikel Ekonomi, Artikel Indonesia, Artikel Kriminal, Artikel Politik, Artikel Terkini, Artikel Trending Topik, Semoga Bermanfaat.

Judul : Rakyat Aceh Rela Mati Demi Agama Hadapi Ancaman Biksu Radikal Myanmar

Terkait ancaman dari tokoh Buddha radikal asal Myanmar Ashin Wirathu  terhadap Aceh akibat diterapkan hukuman cambuk yang diberlakukan terhadap penganut Buddha di Aceh. Sejumlah masyarakat siap menerima tantangan sang radikal tersebut.
Rakyat Aceh Rela Mati Demi Agama Hadapi Ancaman Biksu Radikal Myanmar
"Pas sekali ancaman itu, karena kami sudah lama menunggu perang dengan tokoh radikal yang membasmi muslim Rohingya itu, dan kami siap perang dengan mereka," tutur salah seorang di warkop Ulee Kareng Banda Aceh.

Bukan hanya dii sejumlah warung jadi perbincangan ancaman Tokoh Budha tersebut, bahkan di jejaring sosialpun menjadi heboh bahkan siap jihad para pemuda yang ada di Aceh untuk melawan

Menurut para sumber, Rakyat yang diindentik dengan karakter militer jangan sekali-kali memancing ancaman, karena tampa dijual rakyat Aceh siap untuk dibeli, dan Aceh dari dulu hobi dengan perang, apa lagi membela Islam, rakyat Aceh rela mati demi Agama.

Diberitakan sebelumnya, tokoh Buddha radikal asal Myanmar, Wirathu mengecam keras hukuman cambuk yang diberlakukan terhadap penganut Buddha di Aceh.

Biksu yang bertanggungjawab atas tewasnya ribuan muslim Rohingya ini mengancam akan menyerang Aceh dan nelayan Indonesia yang ketahuan berlayar di area mereka.

“Tidak ada satu pun umat Buddha yang dianiaya kecuali kami akan membalasnya, ” tuturnya. 
sumber: https://goo.gl/n2DL0G


Demikinlah artikel Rakyat Aceh Rela Mati Demi Agama Hadapi Ancaman Biksu Radikal Myanmar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Kalau ada tutur kata yang kurang bekenan di hati pembaca saya mohon maaf.